I read some comics this morning and found some word that told “A child just saw hope and dream, but an adult saw reality even if it hurt. But don’t blame adult cause they don’t want to see it either.”. Maybe that’s why an adult and a child have different way in thought and act. And for me, I don’t want to be a child neither an adult. I want to see my hope and dream as reality in my life.
By the way, i miss my friends....i wish i can see you all soon...
Hari minggu kemarin, gw ke rumah Bude dengan maksud baik untuk menghadiri acara ulang tahun sepupu. Di sana acara digelar kayak tiker, maksudnya diselengarakan dengan barbeque-an dari pagi hingga sore. Berhubung mobil yang dipakai hanya satu dan yang naik banyak (gede2 pula ukurannya), jadilah daku duduk di bawah dengan bangku kecil berdua dengan kakak sepupu, Mrs. Ngiler. Awalnya kita pergi dengan senang hati riang gembira tralala trilili walau harus desek-desekan. Dan berlangsunglah pesta tersebut dengan dilalui acara makan, makan dan makan. Terutama adek gw yang cowo. Makan sama nafas sama pentingnya cuy ;)
Kemudian berakhirlah pesta dan semua mulai pulang. Kita pulang dengan mobil yang sama, penumpang yang sama, posisi duduk yang sama tapi dengan berat badan yang berlebih saking kalapnya makan di pesta. Dan gw yang duduk di bawah berdua sepupu, akhirnya terpaksa jongkok karena kursi udah gak muat berdua. Mampus kan gw. Mejret aja sana. Jadilah, simsalabim, bukan sulap bukan sihir, gw jongkok sepanjang perjalanan, kaki nekuk kesemutan, pinggang ama perut mulai sakit dan gw mulai ngerasa mau buang aer (secara posisi gw ngedukung). Untung rumahnya gak jauh. Jadi begitu gw nyampe rumah, yang gw lakuin pertama kali adalah lepas sepatu dan bilang Assalamu’alaikum (yah iyalah masa ya iya nih), trus gw langsung meluncur (bukan dalam arti sebenarnya) ke kamar mandi dan menuntaskan hasrat yang tertunda. HUAHAHAHAHAK. Leeeeeggggaaaaaaa…
WARNING : Jongkok di dalem mobil bukanlah posisi yang baik! Jangan lakukan dalam jangka panjang dan skala intensitas yang tinggi!(kecuali terpaksa)
The story not end
